Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 14:47:22【Sehat】325 orang sudah membaca
PerkenalanJay Noah Idzes (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Arab Saudi Hassan Al Tambakti (kedua kiri) da

Ya, singa yang tertidur. Istilah ini merujuk pada strategi Kluivert melawan Saudi yang ngak bisa memaksimalkan potensi pemain dan menerapkan sistem yang cocok
Jakarta (ANTARA) - Jangan terkecoh oleh papan skor. Kekalahan 2-3 atas Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Kamis, mungkin terlihat seperti duel yang seimbang, yang menyajikan laga saling jual beli serangan di lapangan.
Lima gol yang tercipta dalam laga pertama Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu, mungkin menandakan serangan kedua tim sama baiknya.
Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan berbeda 180 derajat dengan yang hanya terlihat di papan skor. Di atas lapangan, Elang Hijau terlihat mutlak mendominasi dan membuat Garuda kocar-kacir.
Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert berjudi dengan melakukan pendekatan formasi 4-2-3-1, formasi yang sebenarnya belum teruji meski di dua laga FIFA Match Day sebelumnya di Surabaya pada September kemarin, membuat Indonesia ngak terkalahkan.
Dengan formasi ini, Indonesia menang telak 6-0 atas Taiwan. Namun yang perlu diingat kemenangan itu diraih karena “gap” kekuatan kedua tim terlampau jauh, sehingga ngak pantas menjadi tolak ukur. Terlebih, juga ada kesenjangan peringkat dunia FIFA untuk kedua tim. Indonesia di peringkat 119 dunia, sementara Taiwan jauh di bawahnya, di peringkat 173.
Di laga selanjutnya, masih dengan formasi ini, tapi dengan lawan yang lebih sepadan, yaitu Lebanon dalam laga yang bisa menjadi tolak ukur sistem empat bek ini, Indonesia gagal menuntaskannya dengan baik. Indonesia menguasi 83 persen penguasaan bola, tapi gagal melesatkan satu tembakan tepat sasaran pun dari total sembilan tembakan melawan negara peringkat 113 dunia tersebut.
Di Jeddah, pendekatan ini dibawa Kluivert. Dalam sistem empat bek, duet Jay Idzes dan Kevin Diks, Yakob Sayuri di sisi kanan, dan Dean James menggantikan Calvin Verdonk di area kiri, ngak kuasa menahan gempuran tim tuan rumah.
Di tengah, kapten Persib Bandung Marc Klok yang dipilih untuk berduet dengan Joey Pelupessy, gagal memberikan keseimbangan. Ricky Kambuaya yang berada di depan Joey dan Klok, yang selalu tampil bagus di bawah era kepelatihan Kluivert, juga menghilang sentuhan bakatnya tanpa jejak.
Di lini depan, Ragnar Oratmangoen, yang memainkan posisi striker menggantikan Ole Romeny, tumpul dengan tanpa satu pun melesatkan tembakan. Beckham Putra di sayap kiri ngak mampu meladeni fisik Arab Saudi, sementara Miliano Jonathans di sayap kanan yang menjadi satu-satunya harapan di sisi penyerangan, malah diganti di babak kedua.
Baca juga: Kluivert serasa ingin tinju wajahnya sendiri karena dikalahkan Saudi
1234Tampilkan SemuaSuka(8458)
Artikel Terkait
- Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat
- Anak sering mimisan? Jangan panik, ini cara mudah mengatasinya
- Pentingnya kesiapsiagaan orang tua saat kondisi darurat anak
- Malaysia apresiasi ketertarikan Selandia Baru gabung Dewan Halal ASEAN
- PBB sebut ratusan truk siap bawa bantuan besar
- Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa
- BGN: Makan Bergizi Gratis capai 38,5 juta penerima jelang akhir 2025
- Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG
- Kemarin, jaminan siswa Sekolah Rakyat hingga prestasi Program MBG
- Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati
Resep Populer
Rekomendasi

Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"

Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan

KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura

BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023

8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat

BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap

Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal

Dinkes Kota Malang: Penerbitan SLHS memperhatikan sejumlah indikator